Kunjungan Survey Best Practice Kemitraan Industri dari Ditjen Vokasi, Dir Mitrasdudi KEMDIKBUDRISTEK ke Politeknik Astra

Pada tanggal 15 februari 2023 yang lalu Politeknik Astra menerima kunjungan dari Ditjen Vokasi, Dir Mitrasdudi KemDIKBUDRISTEK yang terdiri dari  Heru Pranoto (tim Pakar dari Politeknik Negeri Medan), Roosida Taufani (Analis kebijakan ahli muda), Isabela S (tim mitras dudi), Eko (tim MitrasDUDI). Tujuan mereka berkunjung ke Politeknik Astra adalah untuk melihat langsung implementasi Link and match yang dilaksanakan oleh Politeknik Astra bersama dengan mitra industrinya. Kemitraan ini meliputi pengembangan SDM (magang, training, pertukaran dosen industri, pengembangan kurikulum), riset dan pengembangan (kemitraan dalam pengembangan prototipe /teknologi) dan kebutuhan lain-lainnya.

Para tamu diterima langsung oleh Direktur Politeknik Astra, Ir. Tony Harley Silalahi, M.A.B.,E.M.B.A, beserta segenap jajaran terkait. “Politeknik Astra berdiri dan tumbuh menjadi kampus Politeknik yang dibangun berdasarkan kebutuhan industri dan dipersiapkan untuk menjawab akan kebutuhan SDM bagi industri.” ungkap Tony dalam kata sambutannya. Pertemuan ini juga dihadiri oleh PT. Astra Otoparts div Winteq dan PT Artifa  Sukses Persada (daring)  yang merupakan perwakilan mitra industri yang telah bekerjasama dengan Politeknik Astra dari sisi pengembangan SDM, riset dan penelitian.

Diskusi terkait Pola Kemitraan antara Sistem Pendidikan Vokasi dan Mitra Industri oleh Dirjen Vokasi, Direktorat Mitrasdudi, KemDIKBUDRISTEK

Diskusi dilakukan di dua tempat secara bersamaan selama 2 jam, dengan mengulas terkait tata kemitraan dari sisi Politeknik Astra sebagai sistem pendidikan vokasi dan tata kemitraan yang dibangun mitra industri dalam bermitra dengan Politeknik Astra. Sesi diakhir dengan makan siang bersama dan sekapur sirih.

(kiri-kanan) : Harki (Politeknik Astra), Abu H. (winteq) , Febri S. (winteq), Teofilus L. (Politeknik Astra), Tri Yuli (Politeknik Astra), Heru Pranoto, Roosida Taufani, Eko, Isabela (Mitrasdudi).

“Proses survey ini bertujuan untuk menganalisi bentuk kerjasama antara Sistem Pendidikan Vokasi (poltek/akademi/smk) seperti apa yang optimal dalam bekerjasama dengan industri” ungkap Heru Pranoto, selaku reviwer dari Mitrasdudi “Proses temuan dan masukkan selama diskusi akan diteruskan menjadi bentuk kebijakan yang akan dilakukan pemerintah untuk mendukung langkah lebih lanjut dari program Link and Match antara sistem pendidikan vokasi dan DUDI” tutupnya.

Sedangkan Roosida Taufani, selaku analis kebijakan Mitrasdudi mengapresiasi apa yang telah dilakukan Politeknik Astra dan PT. Astra Otoparts div Winteq dalam bekerjasama selama hampir 5 tahun dalam mengembangkan CNC multifungsi. “Kolaborasi ini merupakan bukti nyata keberlanjutan dari upaya pemerintah menggelontorkan dana penelitian yang bisa diteruskan industri hingga tahap komersialisasi” ungkapnya. Beliau juga berpendapat, mayoritas proyek penelitian ilmu terapan di Pemerintahan berhenti saat projek selesai, beberapa yang masih konsisten dan berkomitmen melanjutkan muncul dari kampus kampus vokasi. Hal ini yang menyebabkan perlu ada langkah lebih lanjut dari tataran pemerintah untuk segera memperbaiki pola kebijakan baik berupa regulasi, insentif sehingga vokasi di Indonesia bisa berkiprah lebih bagi bangsa Indonesia.

Tag

Bagikan Artikel ini