SEAMEO (Southeast Asian Minister of Education Organization) kembali menyelenggarakan batch ketiga SEA-TVET Student Exchange Programme. Sama dengan batch sebelumnya, pada batch ini Polman Astra juga berpartisipasi mengirimkan mahasiswanya untuk mensukseskan program ini. Adalah Theodorus Nico Wahyu dan Handyka Adywiarso Mahasiswa program studi Pemeliharaan Mesin Otomotif dan juga M. Asyat Mustafidul Umam dari program studi Teknologi Manufaktur berkesempatan untuk melakukan program pertukaran pelajar di Politeknik Ungku Omar yang berada di Ipoh, Perak negara Malaysia.
Politeknik Ungku Omar (PUO) adalah salah satu Politeknik tertua di negara Malaysia, dan dengan segala kemajuan teknologi yang sudah dicapai oleh negara tersebut menambah semangat para peserta program yang berasal dari Polman Astra Jakarta, IPB Bogor, STIKI Malang dan ISAT University Philipina. Total terdapat 10 mahasiswa yang melakukan menimba pengalaman di Politeknik ini. Program ini terlaksana selama 1 bulan sejak tanggal 17 Februari 2019 yang lalu. Selama menimba belajar disana para mahasiswa tinggal di asrama tidak jauh dari lokasi kampus. Selama 1 bulan mereka melaksanakan praktek dibawah pengawasan mr. Khairol Hisam Bin Hamran, yang merupakan manager of incubator Poly-Aircon PUO.
Para mahasiswa memberikan kesan yang positif dari program ini, walaupun ini adalah pengalaman pertama mereka bepergian hingga ke luar negeri namun memberikan kebanggaan tersendiri juga selepas mengenal rekan-rekan mereka yang belajar hal yang sama di bidang vokasi dari berbagai negara di ASEAN. Mereka menjadi lebih percaya diri bahwa kualitas SDM Indonesia tidak kalah bersaing dengan sesama rekan-rekan di ASEAN. Pertemanan yang mereka jalin dengan mahasiswa di kawasan ASEAN diharapkan juga bisa saling menularkan ilmu, pengalaman dan teknologi yang mereka miliki sehingga perkembangan pendidikan vokasi di kawasan ASEAN bisa terakselerasi. Hal ini senada dengan harapan dari kerjasama yang dibangun oleh SEAMEO TVET untuk mengembangkan kualitas pendidikan vokasi di negara negara Asia tenggara lebih merata. “kami berharap agar program ini terus dilanjutkan oleh SEAMEO sehingga banyak mahasiswa antar negara bisa saling merasakan bagaimana perkembangan dunia pendidikan tinggi vokasi di negara negara kawasan ASEAN, selain kami juga mendapatkan sahabat sahabat baru di luar negeri yang memiliki bidang yang sama yaitu vokasi” tutur Theodorus Nico Wahyu, yang didapuk sebagai ketua dari batch ketiga SEA-TVET Student Exchange Programme ini.