Jakarta (22/10) – Politeknik Astra (ASTRAtech) menyelenggarakan Wisuda ke-XXVI bertempat di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta. ASTRAtech mengukuhkan 410 lulusan dari enam program studi Diploma 3, menjadikan jumlah tersebut sebagai lulusan terbanyak sepanjang sejarah ASTRAtech sejak berdiri pada tahun 1995.
Hadir di acara ini, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Jakarta, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan, S.E., M.A., Direktur Astra sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Astra- Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) Hamdani Dzulkarnaen Salim, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Astra – Yayasan Astra Bina Ilmu Endro Wahyono, beserta jajaran, Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan Astra – Yayasan Astra Bina Ilmu Erlan Krisnaring Cahyono beserta jajaran, pimpinan Grup Astra, mitra industri, dan sivitas akademika ASTRAtech.
Dalam sambutannya, Direktur ASTRAtech, Dipl.-Ing. Henri Paul, M.B.A., menyampaikan catatan jumlah mahasiswa baru yaitu 763 mahasiswa yang berhasil memperebutkan tempat terbaik dari total 4.954 orang pendaftar, sehingga jumlah mahasiswa tahun akademik 2025/2026 mencapai 2.034 orang. ”Peningkatan signifikan ini menegaskan langkah nyata ASTRAtech dalam memperluas akses terhadap pendidikan vokasi berkualitas bagi generasi muda Indonesia”, ujar Henri.
Henri juga menyampaikan, bahwa ASTRAtech terus bertransformasi dan tidak berhenti pada pemenuhan standar mutu pendidikan tinggi, namun terus berkomitmen untuk menuju pencapaian beyond compliance untuk mendorong berbagai aktivitas Tri Dharma agar diakui di tingkat global. ”Dalam upaya peningkatan kualitas lulusan, ASTRAtech terus memperkuat langkah melalui berbagai inisiatif strategis di tingkat nasional maupun internasional, yakni dengan menyelenggarakan program sertifikasi internasional, serta terus mengembangkan program kolaborasi internasional dengan EKONID, Handwerkskammer (HWK) Koblenz, dan Zentralverband Deutsches Kraftfahrzeuggewerbe (ZDK), AEM-METI Economic and Industrial Cooperation Committee (AMEICC) Jepang, Sirindhorn International Institute of Technology (SIIT) Thammasat University, dan Lexer Research Jepang. ”Sepanjang tahun ajaran 2024/2025 mahasiswa kami telah meraih 55 prestasi di tingkat nasional, dan dengan membanggakan juga meraih 5 prestasi di tingkat internasional, termasuk medali emas pada ajang WorldSkills ASEAN 2025 Manila, Filipina, di bidang IT Software Solutions for Business,” tambah Henri.
Berbekal penerapan ASTRAtech Dual System serta penanaman nilai-nilai budaya A-STAR yang pada akhirnya bermuara kepada keseimbangan pembentukan hardskill dan softskill mahasiswa, mahasiswa dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah real di industri lewat program magang. Lulusan tahun 2025 ini telah menempuh program magang intensif di 51 perusahaan Grup Astra, 2 Yayasan Astra, 6 UKM binaan Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra, dan 20 perusahaan non Grup Astra.
Selain fokus pada peningkatan kualitas akademik, ASTRAtech juga terus memperluas kemitraan beasiswa dari industri dan instansi pemerintah. Pada tahun 2025 ini, ASTRAtech menerima dukungan pembiayaan pendidikan dari berbagai perusahaan Grup Astra dan lembaga mitra. Beasiswa ini diberikan oleh PT Astra International Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, Astra Heavy Equipment, Mining, Construction, & Energy (AHEMCE), PT Agincourt Resources, Yayasan Astra Honda Motor, Yayasan Astra-Yayasan Amaliah Astra, Yayasan Bina Harati Pama, Yayasan Astra–YPA MDR, dan di luar Grup Astra, ASTRAtech juga menjalin kerja sama dengan instansi seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk, Yayasan Pelayanan Kasih A & A Rachmat (YPKAAR), PT Amarylis Karisma Gemilang, dan juga bekerja sama dengan Kemdiktisaintek RI pada Program Indonesia Pintar melalui KIP-Kuliah.
Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan Astra – YABI, Erlan Krisnaring Cahyono menyampaikan pesan mendalam kepada para wisudawan “Anda kini membawa dua warisan berharga: nilai Catur Dharma dan budaya A-STAR yang akan menjadi kompas moral dan profesional dalam setiap langkah Anda. Teruslah berpikir kritis, berkolaborasi lintas disiplin, dan jadilah generasi yang pantang menyerah menghadapi perubahan. Jadilah insan yang tidak sekadar siap bekerja, tetapi siap memimpin perubahan, menghadirkan karya dan inspirasi untuk negeri” tutur Erlan.
Sementara itu, Direktur Astra sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Astra – YABI, Hamdani Dzulkarnaen Salim menyampaikan bahwa peningkatan daya saing industri nasional sangat membutuhkan SDM berkualitas. “Kita saat ini tengah berada pada momentum penting bonus demografi yang akan berlangsung hingga tahun 2045, yakni masa menuju 100 Tahun Indonesia Emas. Ini merupakan potensi besar sekaligus tanggung jawab bersama untuk memastikan generasi muda Indonesia mendapatkan pendidikan terbaik serta kesempatan seluas-luasnya dalam menentukan masa depan mereka dan masa depan Indonesia,” tutur Hamdani.

Dalam sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah III Henri Togar Hasiholan Tambunan menyampaikan, ”Kami di LLDIKTI Wilayah III merasa bangga melihat ASTRAtech terus menjaga standar mutu pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Konsep link and match yang telah lama menjadi DNA Politeknik Astra kini menjadi acuan nasional, selaras dengan semangat Kampus Berdampak yang digagas oleh Kemdiktisaintek”. Henri juga menyampaikan harapan untuk ASTRAtech dapat terus menginspirasi perguruan tinggi vokasi lainnya untuk terus berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.










