Polman Astra menjadi Tim Pakar Pilot Project Revitalisasi SMK dan BLK yang digagas Kemenko Perekonomian RI

Pada tanggal 8-9 April 2019 bertempat di Hotel Harris Semarang,  Kemenko bidang Perekonomian RI bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dari 9 Provinsi di Indonesia menyelenggarakan Workshop Pilot Project Revitalisasi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan BLK (Balai Latihan Kerja). Tercatat 4 kompetensi yang dibahas dalam workshop tersebut yaitu Pemesinan, Elektronika Industri , Mekatronika dan Pengelasan Kapal. Polman Astra ditunjuk sebagai Tim Pakar dalam kompetensi permesinan, hal tersebut tidak lepas karena Polman Astra dinilai memiliki serangkaian pengalaman dalam berinteraksi dengan dunia industri, sehingga dapat memberikan gambaran dan masukan model kerjasama institusi pendidikan dengan industri mulai dari penyusunan kurikulum, teaching factory sampai dengan penyerapan tenaga kerjanya.

Workshop ini diadakan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden RI, Joko Widodo terkait pengembangan dunia vokasi, diharapkan melalui workshop ini pengembangan vokasi khususnya di daerah bisa terakselerasi. Adapun 9 provinsi yang menjadi pilot project adalah Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Total 75 orang dari SMK, BLK, dan dinas-dinas terkait di provinsi tersebut turut hadir dalam workshop ini. Acara dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Tampak hadir juga dalam acara pembukaan Kemenko bidang Perekonomian, Kemendikbud, Kemenaker, BSNP, BNSP, Kadin ,  Pemerintah daerah, Industri terkait dan Akademisi di level pendidikan menengah dan tinggi.

Yohanes Tri Joko sebagai perwakilan Polman Astra hadir menjadi salah satu narasumber dalam workshop tersebut. Beliau memberikan sharing kepada peserta dari berbagai daerah yang hadir khususnya pada pembahasan kompetensi Permesinan. “Polman Astra merasa terhormat bisa menjadi bagian dari program pilot project ini, khususnya dalam pemerataan pengembangan dunia vokasi di seluruh provinsi di Indonesia. Terlebih saat ini angka pengangguran khususnya dari SMK  cukup tinggi” demikian pemaparan dari Yohanes. “Pada kesempatan kami bisa bertemu dengan praktisi dari SMK dan BLK berbagai daerah seperti saat ini, kami melakukan diskusi panel, melakukan penyusunan kurikulum dan modul ToT bersama dengan peserta, dengan harapan mereka bisa menyusun program yang lebih dekat dan sesuai dengan kebutuhan Industri” lanjut Yohanes.

Bagikan Artikel Ini

Latest Articles