Sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi yang berkomitmen mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDG’s), ASTRAtech terus menunjukkan upaya nyata dalam berbagai aspek, salah satunya melalui penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area kampus. Sejalan dengan semangat Hari Energi Sedunia yang diperingati pada 22 Oktober 2024, ASTRAtech tidak hanya berfokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi jejak karbon kampus tetapi juga memberikan pembelajaran praktis bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam penggunaan energi ramah lingkungan.
Pada sesi podcast Astra bertajuk “Astra Sustainability Podcast” beberapa waktu lalu yang mengambil tema “Pemanfaatan Energi Surya yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan.” Podcast ini menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Rizal Roesindrawan, Direktur Pengembangan Bisnis PT Energia Prima Nusantara (EPN), dan Harki Apri Yanto, Kepala Lembaga Penelitian Pengembangan Produk dan Penerapan Teknologi di ASTRAtech.
Potensi Energi Surya di Indonesia
Indonesia, dengan posisinya di garis khatulistiwa, memiliki potensi energi surya yang besar. Dalam podcast ini, Rizal menjelaskan bagaimana energi surya, salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan, semakin banyak dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Sinar matahari yang kaya akan radiasi foton dimanfaatkan untuk menghasilkan elektron pada panel surya, sehingga bisa digunakan sebagai sumber energi bersih. “Sebagai negara tropis, potensi pemanfaatan energi surya di Indonesia sangat besar,” ujarnya.
Sejarah dan Implementasi Solar Panel di Kampus ASTRAtech
Harki Apri Yanto dari ASTRAtech berbagi pengalaman mengenai sejarah awal penggunaan energi surya di kampus ASTRAtech yang dimulai sejak tahun 2014. Kala itu, ASTRAtech memulai uji coba penggunaan energi surya di kampus Sunter dengan memanfaatkan rooftop gedung Astra Management Development Institute (AMDI) D. Kemudian, seiring dengan pembangunan kampus baru di Cikarang, ASTRAtech menggandeng PT EPN dalam pemasangan solar panel bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik, tetapi terutama untuk meningkatkan proporsi green energy mix di lingkungan kampus, sebagai langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan energi dan komitmen terhadap lingkungan.
Penggunaan solar panel di kampus ASTRAtech tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya listrik tetapi juga melibatkan mahasiswa secara langsung dalam instalasi Solar PV. Harki menambahkan, “Dengan menerapkan Green Campus, ASTRAtech menunjukkan komitmennya terhadap optimalisasi energi ramah lingkungan, yang sejalan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs).”
Energi Terbarukan dan Masa Depan: Menyiapkan Generasi “Agent of Change”
Selain mengurangi beban biaya listrik, penerapan solar panel di ASTRAtech juga menjadi sarana edukasi langsung bagi mahasiswa. Para mahasiswa diperkenalkan secara praktis tentang manfaat energi terbarukan, sehingga ketika lulus, mereka diharapkan mampu menjadi “Agent of Change” dalam penggunaan energi ramah lingkungan di masa depan.
ASTRAtech sebagai Kampus Vokasi Berbasis Teknologi Terapan Ramah Lingkungan
Keterlibatan ASTRAtech dalam mengoptimalkan penggunaan energi surya merupakan bagian dari misi kampus untuk memperkenalkan teknologi terapan dan mendorong mahasiswa serta industri untuk lebih peka terhadap pentingnya energi bersih. Dengan komitmen sebagai Green Campus, ASTRAtech tidak hanya berfokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa, tetapi juga pada tanggung jawab terhadap lingkungan.
Peringatan Hari Energi Sedunia menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya energi berkelanjutan. Dengan adanya inisiatif seperti kolaborasi ASTRAtech dan PT EPN, diharapkan akan lebih banyak pihak yang terinspirasi untuk turut serta dalam pemanfaatan energi surya serta berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
