Suasana Auditorium Cyber Universitas Nasional, Jakarta, tampak semarak pada Selasa (23/9) saat LLDikti Wilayah III menggelar Lokakarya Penerapan Minimum Mitigasi Risiko pada SPMI Perguruan Tinggi dengan Contoh Penerapannya pada Aspek PPKPT. Kegiatan ini mempertemukan berbagai perguruan tinggi untuk berbagi pengalaman sekaligus memperkuat komitmen dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Rangkaian acara diawali dengan pemaparan materi oleh Dr. Desiana Vidayanti, M.T., bertema “Penerapan Minimum Mitigasi Risiko pada Perguruan Tinggi & Penyusunan Lembar Kerja”, dilanjutkan dengan sesi kedua oleh Dr. Muhani, S.E., M.Si.M, AWP, CIAP, CPRM, yang membahas “Penyusunan Standar dan Mitigasi Risiko pada Aspek Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi.” Keduanya merupakan fasilitator dari LLDikti Wilayah III.
Sebagai penutup, tiga perguruan tinggi berkesempatan memaparkan praktik baik mereka dalam penerapan mitigasi risiko, yaitu ASTRAtech, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, dan Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.
Dalam kesempatan tersebut, ASTRAtech menampilkan praktik baik dalam penerapan mitigasi risiko pada siklus Audit Mutu Internal (AMI) yang terintegrasi dengan sistem berbasis website. Melalui pendekatan ini, ASTRAtech berhasil mengelola risiko mutu secara lebih sistematis dan efisien. Selain itu, ASTRAtech juga menyoroti pembentukan Satuan Tugas PPKPT (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi) serta strategi sosialisasinya kepada mahasiswa sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan kampus yang aman dan berintegritas.
Hadir sebagai perwakilan ASTRAtech, yaitu Sasmito Budi Utomo (Fasilitator Wilayah), Indra Setiawan (Badan Penjaminan Mutu ASTRAtech), dan Lin Prasetyani (PPKPT ASTRAtech), yang bersama-sama memaparkan pengalaman institusi dalam mengimplementasikan mitigasi risiko pada aspek mutu dan PPKPT.
“Mitigasi risiko bukan hanya soal memenuhi standar, tetapi tentang bagaimana perguruan tinggi bisa lebih tanggap menghadapi tantangan di lapangan,” ujar Sasmito.
Sementara itu, Indra Setiawan menambahkan, “Praktik baik ini membantu kami menjaga konsistensi mutu dan memastikan setiap perbaikan berjalan berkesinambungan.”
